Yuk Keliling Geopark Ciletuh Sukabumi Dalam Satu Hari

Langkah Derofa Kamis pagi tanggal 17 Agustus 2023 bertepatan dengan hari kemerdekaan RI yang ke 78, gue melakukan perjalanan wisata ke Geopark Ciletuh Sukabumi Jawa Barat.

Kali ini gue ikut open trip dimana meeting point nya berlokasi di kota Tangerang yang tidak jauh dari tempat tinggal gue.

Karna trip nya bersifat “one day trip” alias mengunjungi beberapa destinasi wisata dalam satu hari, maka kami harus berangkat sangat pagi disaat orang lain masih terlelap tidur.

Geopark adalah wilayah geografi tempat pelestarian warisan dunia berdasarkan geodiversity (keragaman geologi), biodiversity (keragaman hayati) dan cultural diversity (keragaman budaya) dengan tujuan konservasi dan geowisata.

Dan Geopark Ciletuh menjadi salah satu geopark di Indonesia yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia UNESCO pada tahun 2018 silam.

Geopark Ciletuh yang berada di Sukabumi Jawa Barat ini menjadi salah satu primadona wisata Sukabumi. Memiliki luar sekitar 1.280 km, Geopark Ciletuh terkenal dengan kawasan bebatuan purba yang berumur ribuan juta tahun.

Dikawasan ini pengunjung akan disuguhkan pemandangan alam yang luar biasa, mulai dari pantai, curug dan bukit.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 5 jam akhirnya kami sampai di kawasan Geopark Ciletuh Sukabumi.

Jalan yang kami lewati cukup menantang karna menanjak dan berkelok, terkadang kendaraan kami kesusahan untuk melewati jalan menanjak tapi berkat kesigapan dan pengalaman supir akhirnya semua dapat terlewati.

Jalan jalan yang ada di kawasan ini sangat bagus dan mulus, pemandangan yang terlihat ada laut, persawahan dan perbukitan.

PUNCAK DARMA

Destinasi pertama yang kami kunjungi di kawasan Geopark Ciletuh adalah Puncak Darma. Kami sampai di tempat ini tepat pada pukul 10 pagi dengan cuaca yang  panas terik.

Puncak Darma salah satu puncak tertinggi dan jadi spot favorit menikmati lanscape Geopark Ciletuh.

Tidak heran jika banyak pengunjung yang berada di lokasi ini, bukan hanya rombongan yang datang membawa mobil, banyak juga yang datang dengan mengendarai motor atau dikenal dengan touring, mereka datang dengan komunitas nya atau terkadang datang sendiri saja seperti yang pernah dilakukan teman gue di bulan Januari silam, dia mengendarai sepeda motor dari Jakarta pada pagi hari dan pulang lagi pada sore hari.



Dari Puncak Darma bisa melihat pemandangan yang sangat indah, jauh disana ada laut, bukit bukit kering dan juga persawahan yang semuanya saling melengkapi menciptakan sebuah keindahan.

Cuaca yang tadinya panas terik tiba tiba berubah mendung dan angin bertiup dengan lembut sehingga kami tidak kepanasan lagi. Kami duduk santai di bangku yang tersedia di Puncak Darma.

CURUG CIMARINJUNG

Kawasan Geopark Ciletuh memiliki beberapa curug yang sangat menawan dan cantik,  tujuan kami selanjutnya adalah Curug Cimarinjung yang berjarak sekitar 10 menit dari  Puncak Darma.

Dari tempat parkir menuju ke curug jaraknya cukup dekat sekitar 5 menit perjalanan, jalan menuju curug sudah rapi dan juga nyaman.

Sesampainya di curug kami disuguhkan pemandangan yang sangat memukau, tebing tinggi kecoklatan dan bongkahan batu besar berada di aliran air menambah keindahan curug. Tebing tinggi dan bongkahan batu ini bentuk nya unik dan berusia ribuan tahun.

Saat itu volume air Curug Cimarinjung cukup kecil tapi kondisi ini membuat panorama tebing makin terlihat. Jika ingin menikmati air mengalir dengan dahsyat. cocoknya pada saat musim hujan dimana volume air sedang tinggi.

Saat itu ada beberapa pengunjung yang bermain di aliran air walaupun sebenarnya kondisinya tidak terlalu cocok untuk mandi karna banyak batu batu besar.


Penamaan curug Cimarinjung diambil dari bahasa Siloka, Ci adalah air dan Marinjung atau munjung adalah memuja, artinya Cimarinjung itu adalah air yang dipuja atau air yang dibutuhkan.

Air pada Curug Cimarinjung mengairi ratusan hektar sawah disekitarnya. Di aliran yang sama masih terdapat dua curug lagi yang berukuran lebih kecil bernama Curug Dogdog dan Curug Nyelempet,

Curug ini terletak dialiran sungai Cimarinjung Desa Ciemas, memiliki ketinggian lebih dari 50 meter dan dikenal juga dengan nama Curug Goong.

Konon katanya, masyarakat disekitar curug pada zaman dahulu banyak memiliki seniman Karawitan dan Cimarinjung ini adalah Keraton alam ghaib yang dapat meminjamkan alat alat karawitan pada acara acara perayaan.

Hingga satu persatu alat tersebut hilang tidak dikembalikan dan hanya tersisa sebuah alat instrumen musik gong yang masih tersembunyi di dalam curug yang terkadang seperti terdengar suara alunan gong dari dalam curug.

CURUG SODONG

Masih tentang curug, selanjutnya kami berpindah ke curug lain nya yaitu Curug Sodong. Dari Curug Cimarinjung ke Curug Sodong ini membutuhkan waktu sekitar 20 menit perjalanan.

Lokasi Curug Sodong sangat dekat sekali dengan tempat parkir jadi tidak memakan waktu lama untuk berjalan.   

Dinamakan Sodong karna dibalik air terjun ini terdapat cekungan yang menyerupai gua, dalam istilah bahasa Sunda cekungan yang menyerupai gua tersebut sering disebut sebagai sodong.

Curug Sodong memiliki aliran air yang tidak terlalu tinggi sekitar 20 meter dan sering disebut juga dengan curug kembar dan curug pengantin, hal ini disebabkan curug Sodong memiliki dua aliran air yang mirip sehingga digambarkan seperti sepasang pengantin.

Walau tidak terlalu tinggi jika berada tepat di depan curug, hembusan airnya cukup kencang membuat kita basah kena cipratan air.

Menurut gue Curug Sodong ini merupakan tempat yang asyik buat duduk santai sambil menikmati curug karna area sekitar curug terdapat pepohonan rindang dan juga nyaman.


Lokasi Curug Sodong sedikit berbeda dengan curug lain nya karna sudah tertata dengan rapi dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas.

Ada toilet gratis yang jumlah nya cukup banyak dengan kondisi bersih, ada Mushola, ada ampitheater dengan pemandangan curug dan juga tempat duduk buat bersantai.

Gue sempat berbincang dengan seorang warga lokal yang mengatakan bahwa Curug Sodong ini dikelola oleh pemerintah sehingga lebih tertata rapi dan dilengkapi dengan aneka fasilitas sedangkan curug curug lainnya dikelola oleh pihak swasta.

CURUG CIKANTEH

Masih satu wilayah dengan Curug Sodong terdapat satu curug yang cukup terkenal keindahannya bernama Curug Cikanteh.

Untuk mencapai Curug Cikanteh harus treking dulu sekitar 15 - 20 menit dengan medan yang cukup melelahkan bagi mereka yang tidak biasa treking di alam.

Terdapat dua tanjakan tinggi yang diberi bambu sebagai pegangan, dan di tempat ini ada beberapa pengunjung yang memutuskan mundur karna sudah tidak kuat menanjak, biasanya mereka ini adalah pengunjung yang sudah berusia lanjut dan tenaga nya sudah tidak prima lagi.

Kemudian kami melewati sebuah jembatan bambu yang ukuran nya kecil sehingga tidak bisa berpapasan dengan pengunjung dari arah berlawanan. Selebihnya trek yang kami lewati banyak bonus nya alias landai.

Banyak pohon pohon besar disekitar jalur bahkan pohon salak juga ada, tapi tetap saja udara disini gerah sama seperti di Curug Sodong dan Curug Cimarinjung.


Curug Cikanteh memiliki dua tingkatan dan dipenuhi banyak sekali bongkahan batu besar di aliran air nya, dibawahnya terdapat kolam alami yang menampung curahan air.

Karna debit air curug yang kecil kami masih bisa berada di atas batu batu tersebut sedangkan dalam kondisi debit air yang besar maka batu batu tersebut akan tertutup air dan pengunjung tidak bisa lagi berada di situ karna berbahaya.

Curug Cimarinjung dan Curug Cikanteh memiliki persamaan yaitu memiliki bongkahan batu batu besar di aliran air nya. Tapi tebing di Curug Cikanteh berbeda dengan tebing yang ada di Curug Cimarinjung.

PANTAI PALANGPANG

Mengakhiri trip Geopark Ciletuh Sukabumi ini, kami mendatangi sebuah pantai yang bernama Pantai Palangpang. Pantai yang menjadi pintu masuk Geopark Ciletuh lewat jalur laut ini kami kunjungi paling terakhir sebelum pulang.

Waktu yang ditempuh dari Curug Sodong menuju Pantai Palangpang sekitar 20 menit. Di perjalanan ini kami melewati kampung nelayan dan juga beberapa homestay milik warga. Selain berprofesi sebagai nelayan warga di pesisir pantai menyediakan homestay yang menjadi sumber rejeki bagi mereka.

Sesampainya di Pantai Palangpang hari sudah menuju sore sehingga terik matahari mulai berkurang, bisa dibayangkan jika berada di pantai ini tengah hari bolong pasti sangat terik sekali.

Dari parkir mobil menuju pantai kami melewati tugu Geopark Ciletuh yang menjadi spot foto menarik bagi pengunjung.

Tak jauh dari tugu tersebut terdapat beberapa warung yang menjual makanan minuman dan juga menyediakan kamar mandi bagi pengunjung yang ingin bilas selepas bermain air laut.

Pantai Palangpang cukup luas dan panjang, pasirnya berwarna coklat cenderung kehitaman. Saat itu kondisi pantai Palangpang kelihatan kotor karna banyak aneka sampah yang belum dibersihkan.

Sampah sampah ini terbawa oleh air laut dan akhirnya menumpuk di pantai dan terlihat tidak enak dipandang mata.

Dari Pantai Palangpang pengunjung bisa melihat Curug Cimarinjung dari kejauhan yang airnya bermuara di pantai ini.

Dari pantai ini juga pengunjung bisa mengunjungi beberapa pulau kecil yang letaknya tidak terlalu jauh salah satu nya adalah Pulau Kunti dengan menyewa perahu nelayan,

Kini tiba saatnya kami mengakhiri trip mengelilingi Geopark Ciletuh dalam satu hari, walau masih banyak lagi tempat menarik yang belum kami kunjungi tapi kelima tempat tadi sudah menggambarkan keindahan dari Geopark Ciletuh Sukabumi.

 

Comments

Popular Posts