Mau Trekking Santai Menyusuri Alam? Hayuk Ke Goa Garunggang

Langkah Derofa – Selain terkenal dengan kawasan perumahan dan sirkuit balap nya, daerah Sentul juga memilliki banyak sekali lokasi wisata yang menarik dan beragam salah satunya adalah Goa Garunggang.

Goa Garunggang yang berlokasi di Desa Karang Tengah Kecamatan Babakan Madang  ini merupakan tempat favorit melakukan trekking santai menyusuri alam yang masih asri.

Setelah turun dari pendakian Bukit Paniisan, kami bergegas mengambil motor yang di parkir dirumah warga dan segera melanjutkan perjalanan menuju Goa Garunggang.

Tak menempuh perjalanan lama kami sudah sampai di persimpangan jalan menuju Goa Garunggang. Lokasinya gampang dicari karna penunjuk arah nya sudah jelas dan sebelum nya kami juga sudah melewati simpang ini ketika pergi ke Bukit Paniisan.

Di persimpangan jalan tersebut ada sekelompok pemuda yang menyetop kendaraan kami dan meminta sumbangan seikhlas nya yang ketika kami tanya untuk apa, mereka menjawab sumbangan tersebut akan digunakan untuk perbaikan jalan disitu.

Mereka meminta dengan sopan dan tidak mematok nominal berapa, jadi kami juga memberi seihklasnya dengan harapan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Lalu kami memarkirkan motor di lokasi parkir yang berada di pinggir sungai dan membayar uang parkir sebesar Rp. 5.000. Dari bapak tukang parkir kami mendapat info bahwa trek ke Goa Garunggang itu tidak ada tiket yang harus dibayar alias free.

Tak jauh dari tempat parkir ini terdapat sebuah restoran dengan konsep menarik, memiliki beberapa saung atau pondok yang tersebar di pinggir sungai, terlihat para pengunjung makan minum sambil menikmati suasana sekitar.

Di depan restoran masih di pinggir sungai ada beberapa petak sawah dengan padi yang masih menghijau. Para pengunjung juga ada yang bermain air disungai yang dipenuhi dengan batu batu besar.

Sepertinya kami sudah terlalu siang untuk memulai trekking ke Goa Garunggang karna biasa nya para pengunjung memulai aktivitas trekking di pagi hari.

Dan setelah Tomo selesai Sholat kami langsung memulai trekking dengan menyebrang jembatan bambu yang menghubungkan dua sisi sungai.  

Di awal trekking kami melewati rumah rumah warga dengan jalan yang masih rapi kemudian kami melewati hamparan persawahan yang luas, pemandangan disini begitu memanjakan mata walau panas terik begitu menyengat di kulit.

Kami juga melewati camp area yang saat itu tidak ada satu tenda pun yang berdiri disana.   

Kemudian kami mulai masuk kawasan hutan hujan dengan trek berupa tanah liat dengan sedikit bebatuan. Trek seperti ini jika terkena hujan deras dan lama akan menjadi becek dan licin.

Pepohonan pinus yang ada disini begitu rimbun membuat suasana menjadi teduh dan segar.

Trek di hutan hujan ini tidak terlalu berat dan tidak terlalu menanjak sehingga masih aman untuk pemula bahkan untuk wisata keluarga sekalipun.

Sepanjang jalur yang kami lewati terlihat ada beberapa warung yang tutup, hanya ada satu warung yang buka, kami pun berhenti lama di warung tersebut untuk istirahat sambil makan dan minum, disini juga kami bertemu beberapa orang yang sedang mengendarai motor trail.

Dari hutan pinus perjalanan dilanjutkan menuju bukit dengan hamparan rerumputan di kanan kirinya. Di lokasi ini kami bertemu dua orang yang baru saja datang dari Goa Garunggang yang sudah ada di depan mata.

Benar dugaan kami bahwa trekking ke Goa Garunggang ini lebih baik dilakukan di pagi hari, karna kami tidak bertemu pengunjung lain selain dua orang ini.

Tak lama berselang kami sampai di lokasi Goa Garunggang setelah 1.5 jam kami trekking dari check point. Mungkin bisa lebih cepat lagi tapi karna kami  berhenti lama di warung untuk makan jadinya menghabiskan waktu lebih lama.

Menginjakkan kaki di lokasi Goa Garunggang cuaca sudah mulai mendung, kami berharap hujan tidak turun karna kami ingin meng explore tempat ini lebih lama.

Penampakan di awal kami melihat bebatuan besar yang bentuknya unik dengan garis alami mengukir pada setiap batuan nya. Disini terdapat beberapa pohon besar yang membuat hawa menjadi sejuk.

Di lokasi ini juga terdapat beberapa warung yang berada tepat di depan bebatuan Goa.

Saat kami hendak menuju bebatuan tersebut salah seorang ibu pemilik warung memanggil kami dan meminta uang kebersihan seikhlasnya, ini kali kedua kami diminta pungutan dengan kata seikhlas nya, gue berfikir apa karna tidak ada tiket masuk maka ada pungutan seperti ini?

Selain bebatuan yang unik, di tempat ini juga terdapat goa yang bisa dimasuki, si ibu warung tersebut bertanya apa kami mau masuk ke dalam goa karna kalau masuk ke goa harus memakai jasa guide dan tidak disarankan untuk jalan sendiri, tapi karna saat itu sudah ada tanda tanda hujan maka kami tidak menerima tawaran tersebut.

Menurut si ibu juga kalau mau memakai jasa guide tidak ada patokan harga cukup membayar dengan seikhlas nya, gue jadi bingung standar seikhlas nya itu berapa ya hehe.

Objek wisata alam Goa Garunggang ini merupakan sebuah warisan geologi yang memiliki luas kurang lebih 6.000 - 7.000 m2 dengan ketinggian sekitar 350 - 380 meter diatas permukaan laut.

Goa ini adalah salah satu wilayah dengan bentang alam khas berbentuk hamparan batuan kapur dan terdiri atas beberapa sistem lorong goa dengan ornamen goa serta fitur geologi yang beragam dan dapat diamati secara langsung.

Goa Garunggang merupakan goa kecil yang memiliki pintu masuk secara vertikal dan lebar tapi bagian dalam nya cukup sempit.

Dan karna kami tidak sempat masuk kedalam goa tersebut maka kami tidak bisa menggambarkan kondisi didalam goa seperti apa, tapi kalau melihat foto foto yang ada di sosial media bisa dibilang kondisi dalam goa  ini keren dan menakjubkan.


Sebelum mendatangi tempat ini kami sempat mencari informasi tentang Goa Garunggang, salah satu info yang kami dapat ternyata banyak open trip yang membawa trip kesini.  

Bisa dibilang tempat ini merupakan tempat favorit trekking di daerah Sentul, selain karna trek nya tidak terlalu terjal, banyak pengalaman luar biasa yang didapat selama perjalanan.

Jadi kalau mau mencari spot trekking santai sambil menyusuri alam maka Goa Garunggang ini pilihan yang tepat.

Nah untuk open trip sendiri treknya akan lebih jauh karna jalur yang dilewati ketika berangkat berbeda dengan jalur saat pulang. Sehabis dari Goa Garunggang para pengunjung akan dibawa ke curug untuk bermain air dan berbagai keseruan lainnya selama perjalanan.



Kami berfoto sebentar di batu batu tersebut dan sempat juga melihat pintu goa, tapi karna gerimis yang mulai turun maka kami tidak bisa meng explore lebih lama lagi.   

Baru saja kami kembali ke warung kemudian hujan turun dengan deras, kami menunggu hujan menjadi reda tapi ternyata malah semakin deras lagi.

Kami memutuskan untuk balik saja sambil memakai jas hujan karna tidak mau kesorean apalagi sampai kemalaman di jalur.

Kami pulang melewati jalan yang sama ketika datang, kami memulai trekking dari jalur hutan hujan dan pulang dengan jalur yang sama

Sepanjang perjalanan kami di guyur hujan deras hingga tiba di parkiran motor. Tak mau berlama lama kami segera pulang ke Jakarta dan di sana pun kami masih di guyur hujan.

 

Comments

Popular Posts