Bukit Paniisan : Tempat Favorit Hiking Di Sentul
Langkah Derofa – Nama Bukit Paniisan ini baru gue denger dari teman gue Tomo saat dalam perjalanan menuju Sentul. Saat itu kami bertujuan hendak trekking ke Goa Garunggang dan dalam perjalanan tersebut tiba tiba Tomo menyebut nama Bukit Paniisan.
Singkat cerita kami sudah berada di daerah Sentul dan atas kesepakatan bersama kami merubah rencana awal dari yang tadinya mau ke Goa Garunggang beralih ke Bukit Paniisan.
Lalu kami berhenti sejenak di sebuah warung yang pagi itu masih tutup untuk membuka maps dan mencari tahu lokasi Bukit Paniisan berada.
Kami sempatkan juga melihat foto foto di sosial media, ternyata Bukit Paniisan cukup menarik untuk dikunjungi karna memiliki view yang cukup bagus.
Semangat kami menggebu gebu dan tidak sabar segera mendaki Bukit Paniisan karna sudah lama kami tidak melakukan aktivitas mendaki hehe.
Sabtu pagi 25 Juni 2023 motor kami keluar dari jalan besar Sentul menuju Desa Karang Tengah Kecamatan Babakan Medang.
Kami mulai memasuki jalan yang tidak terlalu lebar dengan kondisi jalan terus menanjak.
Dengan kondisi seperti ini kondisi kendaraan yang dipakai harus dalam keadaan fit, walau jalan nya bagus tapi tanjakan nya tidak habis habis.
Di sepanjang perjalanan, kami banyak melewati tempat tempat wisata yang sangat beragam dan menarik mulai dari wisata alam, wisata edukasi hingga wisata kekinian bahkan Goa Garunggang yang tadinya menjadi tujuan awal kami telah terlewati.
Karna tidak memiliki petunjuk yang jelas kami sempat melewati persimpangan jalan menuju Bukit Paniisan. Dan dalam keadaan seperti ini bertanya kepada warga lokal merupakan penunjuk arah yang benar.
Kami balik arah lagi dan menemukan simpang yang menuju gerbang pendakian Bukit Paniisan, jalan nya berupa jalan kampung berbatu dan berjarak sekitar 50 meter.
Kami sedikit bingung karna disini tidak terlihat aktivitas pendakian, lalu kami memarkirkan motor di salah satu rumah warga yang mana tarif parkir tidak dipatok alias seikhlasnya.
Kami ngobrol dengan teteh pemilik rumah dan kami dapat info bahwa mendaki Bukit Paniisan tidak dikenakan biaya alias free. Menurut teteh nya lagi dulu pernah ada loket penjualan tiket tapi sekarang entah karna alasan apa sudah tidak ada lagi.
Jadi cukup membayar parkir seikhlasnya maka tidak ada biaya lain lagi saat mendaki Bukit Paniisan.
Tapi karna jalur mendaki Bukit Paniisan ada beberapa maka kami tidak tahu apakah di jalur yang lain tersebut bersifat gratis juga atau berbayar.
Seperti biasa sebelum memulai pendakian kami berdoa terlebih dahulu memohon kepada Tuhan agar diberi kelancaran dan perlindungan selama pendakian, hal ini mungkin terlihat sepele tapi ketika berada di alam bebas seperti ini kita harus berserah kepada Yang Diatas karna kita tidak tahu kondisi alam di depan kita seperti apa.
Titik awal pendakian tidak jauh dari rumah tempat kami memarkirkan motor, kami sangat senang sekali akhirnya bisa kembali lagi mendaki setelah sekian lama vacum karna sibuk dengan aktivitas lain.
Saking lamanya bahkan teman gue Tomo sempat berencana untuk gantung carrier, tapi rencana tersebut terpaksa dibatalkan karna pendakian ini membakar semangat nya lagi semangat untuk mendaki hehe, semangat ya brother.
Di awal pendakian kami melewati perkebunan warga seperti kebun sereh yang saat itu sedang dipanen oleh warga. Setelah itu kami melewati perkebunan cengkeh yang merupakan rempah rempah khas Indonesia.
Setelah berjalan sekian lama kami agak heran karna tidak menemukan ada nya pos pendakian dan juga shelter sebagai tempat istirahat pendaki, dan kami baru tau setelah sampai puncak bahwa di Bukit Paniisan ini tidak ada pos pendakian dan juga shelter.
Pendakian kami kemudian mulai memasuki kawasan hutan pinus yang membuat udara sekitar menjadi sejuk. Saat itu kami melihat ada seorang bapak sedang menyadap pohon pinus untuk mengambil getahnya.
Kami sempat ngobrol dengan bapak tersebut dan kami baru tahu ternyata getah pinus bisa dijadikan sebagai bahan baku industry pembuatan cat, plastik, keramik, kosmetik dan lain sebagainya.
Lanjutnya lagi beliau hanya seorang pekerja upahan yang mana kebun pinus yang disadap tersebut adalah milik pemerintah.
Kami beberapa kali berhenti lama di jalur untuk mengambil beberapa video dan foto atau sekedar mengobrol santai, Pendakian ini benar benar santai apalagi trek nya tidak terlalu berat dan juga tidak terlalu panas karna vegetasi yang cukup rapat.
Siang itu ada beberapa rombongan pendaki yang menyalip kami di jalur pendakian, tapi kami lebih banyak bertemu para pelari yang turun naik berkali kali, mereka mungkin sudah bosan berlari di kota dan mencari tantangan disini.
Ternyata Bukit Paniisan ini juga merupakan favorit para pelari lintas alam atau sering disebut dengan trail runner.
Semakin mendekati puncak maka vegetasi mulai berkurang, jalur sudah terbuka sehingga panas terik langsung menyentuh kulit tapi pemandangan indah sudah terlihat dari sini.
Bukit Paniisan yang berada di kawasan gunung Pancar ini memiliki ketinggain 846 meter diatas permukaan laut.
Waktu mendaki hingga tiba di puncak membutuhkan waktu sekitar 1 – 2 jam pendakian dan saat itu kami tiba di puncak setelah 2 jam mendaki santai dan juga sering berhenti.
Setiba nya di puncak kami melihat suasana begitu ramai oleh para pelari sedangkan para pendaki tidak begitu banyak. hal ini bisa dibedakan dari penampilan dan outfit mereka.
Cuaca begitu cerah bahkan sangat terik sehingga pemandangan indah begitu jelas terlihat di depan mata. Untuk puncaknya sendiri cukup luas dan dan terdapat beberapa fasilitas seperti beberapa warung yang menyediakan aneka makanan dan minuman, bahkan minuman dingin pun tersedia.
Fasilitas lain nya yang cukup unik menurut gue yaitu terdapat sebuah Mushola sebagai fasilitas ibadah bagi umat Muslim. Kondisi Musholanya dalam keadaan bagus dan beribadah setelah mendaki seperti ini pasti memberikan rasa bersyukur lebih lagi atas nikmat yang diberikan Sang Pencipta.
Teman gue Tom juga mengambil waktu melaksanakan Sholat di Mushola yang ada di atas ketinggian ini.
Kami meluangkan waktu sejenak untuk menikmati ciptaan Tuhan, menikmati pemandangan alam yang indah dengan rasa syukur.
Terkadang angin bertiup sepoi sepoi membawa rasa ngantuk, tapi kami tidak terlena karna harus segera turun. Kami masih ada banyak waktu maka kami akan melanjutkan perjalanan ke Goa Garunggang sebagaimana tujuan awal kami, dan tepat pada pukul 12.00 kami turun dari Bukit Paniisan.
Setelah mendaki Bukit Paniisan ini gue bisa bilang kalau tempat ini merupakan tempat favorit hiking di Sentul, tidak hanya pendaki bahkan para pelari juga men-favoritkan bukit ini.
Selain dekat dari ibukota waktu pendakian nya tidak terlalu lama dengan trek yang tidak terlalu berat.















Comments
Post a Comment