Gunung Karang : Gunung Tempat Ziarah Dan Wisata Religi

Langkah Derofa - Memiliki ketinggian 1.778 meter diatas permukaan laut, gunung Karang yang berada di Pandeglang ini konon disebut sebagai gunung tertinggi di Banten.

Gunung Karang merupakan gunung type B yang artinya gunung api yang tidak aktif. Namun walau tidak aktif gunung ini memiliki kawah yang masih mengeluarkan asap belerang dan gas sulfur.

Pendakian Gunung Karang Di HUT RI Ke 77

Jika dua tahun sebelum nya perayaan 17-an di gunung dilarang akibat pandemik untuk menghindari keramaian di gunung, maka pada tahun 2022 ini kegiatan tersebut sudah boleh dilakukan dan menjadi kabar baik bagi para pendaki dapat merayakan hari kemerdekaan di gunung.

Demikian juga dengan gue yang cukup excited karna untuk pertama kali nya akan merayakan HUT kemerdekaan dengan melakukan pendakian.

Dan ini catatan perjalanan pendakian gue ke Gunung Karang di Pandeglang pada tanggal 17 Agustus 2022.

Perjalanan ini berawal dari Cawang Jakarta Timur pada pukul 00.00 malam, kami yang berjumlah 19 orang berada dalam satu mobil ELF yang akan mengantar kami melakukan petualangan.

Karna jarak antara Jakarta dengan Pandeglang Banten tidak terlalu jauh maka kami sempat berhenti lama di alun alun kota Pandeglang untuk istirahat (tidur di mobil). Hal ini bertujuan menghindari terlalu pagi tiba di lokasi pendakian, karna menurut info yang kami dapat gunung Karang itu tidak memiliki basecamp pendakian cuma ada loket penjualan tiket dan rumah rumah warga. Jadi kondisinya tidak memungkinkan untuk tidur ataupun beristirahat.


Terdapat Tiga Pos Pendakian

Mobil kami sempat berhenti dua kali lagi : pertama di Masjid untuk melaksanakan Sholat subuh dan kedua di warung nasi uduk pinggir jalan untuk sarapan.

Namanya juga perjalanan menuju gunung, maka jalan yang ditempuh oleh mobil kami berupa jalan menanjak, tidak lebar, kanan kiri hutan dan melewati rumah rumah warga, suatu pemandangan indah yang tidak ada di kota.

Sekitar satu kilometer lagi menuju pintu sumur tujuh, jalan yang dilalui semakin tinggi, menanjak dengan kemiringan nya sangat fantastis. Kami yang ada dalam mobil cukup dibuat deg degan, khawatir jika mobil tidak kuat menanjak lalu mundur kebelakang dan menabrak rumah warga hehe. Tapi bersyukur sang supir dapat mengatasi keadaan itu dan kami sampai di pintu sumur tujuh atau basecamp dengan selamat pada pukul 07.00 pagi.

Pendakian ini bersifat tek tok yang artinya naik dan turun di hari yang sama alias tidak nge-camp. Jadi kami berusaha mengatur waktu supaya pendakian dapat tepat waktu, berjalan lancar dan tidak kesorean di jalur.

Dari pintu sumur tujuh / titik awal pendakian menuju pos 1 jalur nya masih mudah, kami melewati perkebunan warga, berbagai macam sayuran kami lihat seperti kol, daun bawang, labu dan lain lain.


Pos 1 menuju pos 2, jalur mulai berat dan vegetasi masih terbuka sehingga terik matahari sangat terasa sekali di kulit, perkebunan warga masih ada di jalur ini. Di pos 2 juga merupakan camp area bagi pendaki, karna lokasinya yang datar walau tidak terlalu luas.


Pos 2 menuju pos 3, jalur semakin terjal, vegetasi mulai rapat dan di pos 3 ini batas perkebunan warga.

Pos 3 menuju puncak, vegetasi sudah mulai rapat sudah tidak ada lagi perkebunan warga cuma didominasi oleh pohon pohon besar dengan udara lembab. Sebagian jalur becek dan berlumpur jadi harus hati hati biar tidak terpeleset. Dan jalur menuju puncak ini cukup berat dan makan waktu lama.




Di gunung Karang terdapat tiga pos pendakian dan di setiap posnya terdapat warung jadi pendaki yang kehabisan logistik bisa membeli air mineral, semangka, pop mie atau sekedar ngopi.

Fyi, jalur pintu tujuh sumur hingga pos 3 itu didominasi batu, sedangkan dari pos 3 menuju puncak adalah jalur tanah. 

Tidak usah khawatir salah jalur karna sepanjang jalur sudah diberi tanda dengan kain putih yang diikat di pohon, selain itu jalur nya juga cukup jelas.

Waktu pendakian 

Basecamp ke pos 1 : 1 jam 15 menit

Pos 1 ke pos 2 : 45 menit

Pos 2 ke pos 3 : 15 menit

Pos 3 ke puncak 1 jam 45 menit

Kami memulai pendakian pada pukul 08.15 pagi dan sampai puncak tepat pada pukul 12.00, total waktu pendakian sekitar 3 jam 45 menit.

Tempat Ziarah : Wisata Religi

Gunung Karang ternyata lebih dikenal sebagai lokasi ziarah atau wisata religi bagi sebagian orang. Setiap hari ada saja warga yang datang untuk berziarah ke tempat ini.

Ada dua titik yang merupakan tempat favorit para peziarah di Gunung Karang, pertama makam yang berada Pintu Sumur Tujuh dan kedua sumur tujuh yang berada di puncak.

Sebelum kami memulai pendakian, ada seorang bapak yang mendatangi dan meminta kami ziarah dulu sebelum mendaki, supaya pendakian ini diberi kelancaran. Lalu rombongan kami diwakilkan dua orang melakukan ziarah ke makam yang lokasi nya berada di pintu sumur tujuh titik awal pendakian. Makam ini adalah makam salah satu penyebar agama Islam di Pandeglang Banten.

Nah sebagai tamu disini kami cukup mengikuti tradisi dan kearifan lokal dari masyarakat setempat.

Ketika di jalur pendakian kami sempat bertemu dengan peziarah yang baru turun atau pun naik bareng kami. Sebagian besar dari mereka ini berpenampilan biasa hanya memakai sandal jepit, ada yang memakai sarung, semuanya terlihat sederhana.

Mungkin mereka sudah terbiasa berziarah ke gunung Karang atau mereka tidak tau kondisi gunung sebelum nya. Kami sempat bertemu para peziarah yang haus lapar dan tidak membawa bekal karna mereka berpikir dipuncak ada warung padahal warung terakhir ada di pos 3. rombongan kami berbagi sedikit bekal kepada mereka dan mereka sangat senang sekali.

Puncak gunung karang yang dikenal dengan nama puncak tujuh sumur merupakan area kecil yang ditumbuhi pepohonan dan terdapat sebuah sumur yang air nya digunakan para peziarah untuk mandi.

Kondisi sumur berupa kolam yang konon katanya mata air nya ada tujuh dan tidak pernah kering, suatu hal yang unik bukan di puncak gunung terdapat sumber air.

Para peziarah mengambil air dari sumber tersebut kemudian digunakan untuk mandi di bilik darurat dibelakang pohon. Ada juga yang mengambil air dimasukkan kedalam botol untuk dibawa turun.


Menurut kepercayaan mereka sumur tersebut merupakan peninggalan para Wali penyebar Agama Islam di Banten  sehingga air nya dipercaya bisa membawa berkah.

Tak hanya makam dan sumur tujuh terdapat juga petilasan masa Sultan Maulana Hasanudin di gunung ini, sehingga gunung Karang tidak pernah sepi dari para peziarah.

Selain ziarah, pengunjung juga bisa beribadah disebuah Masjid kecil yang terdapat di puncak gunung Karang.

Lebih Cocok Didaki Secara Tek Tok

Karna pendakian ini bertepatan dengan HUT RI kami sempat melihat ada rombongan yang sedang persiapan melakukan upacara penaikan bendera di Pos 2, kami tidak bisa bergabung karna harus segera bergegas ke puncak.

Ketika berada di puncak nuansa tujuh belasan juga sangat terasa, Bendera Merah Putih terbentang disana. Walau tidak bisa ikut upacara penaikan bendera tapi kami bisa merasakan dan merayakan peringatan kemerdekaan bangsa ini. Harapan dan doa terpanjat semoga bangsa ini pulih, semakin maju dan penduduknya sejahtera.


Gunung Karang memiliki dua jalur pendakian yaitu Kaduengang dan jalur Pasirangin, kami memilih jalur Kaduengang karna ini jalur yang sering dilalui para peziaran dan pendaki. Di jalur sini pula pintu sumur tujuh berada.

Bisa dibilang gunung Karang bukan gunung favorit pendaki tapi favorit para peziarah sehingga tidak ada basecamp seperti gunung gunung lain yang bisa menampung para pendaki untuk istirahat dan juga untuk mandi. Hanya ada sebuah bangunan kecil yang merupakan pos penjualan tiket dan lahan di depan nya dijadikan parkir kendaraan.

Juga tidak ada warung makan sehingga persiapan sudah harus lebih matang sebelum sampai di pos.

Oiya gunung Karang ini memiliki kawah yang masih aktif tapi sepanjang pendakian kami tidak menemui dimana kawah itu berada bahkan di puncak sekalipun. Mungkin kawah nya berada disisi lain jauh dari jalur pendakian Kaduengang.

Nah walau gunung Karang bisa dibilang ramah untuk pemula tapi jangan sekali kali meremehkan jalur pendakian nya. Dijamin setelah turun gunung pasti kaki akan berasa pegel beberapa hari.

Comments

Popular Posts