Stone Garden, Sisa Peninggalan Lautan Purba
Langkah Derofa – Hari ini kami sedang berada di sebuat tempat unik yang bernama Stone Garden. Walaupun namanya berbau kebarat baratan tapi tempat ini masih berada di Indonesia tepatnya di Padalarang Jawa Barat.
Jika kalian sudah pernah kesini pasti setuju kalau Stone Garden ini sangat instagramable banget.
Berada di ketinggian 908 meter diatas permukaan laut dengan luas area 2 hektar tempat ini pertama kali ditemukan oleh tim Geologi ITB pada tahun 2000 bersamaan dengan ditemukan nya Guha Pawon yang lokasinya tidak jauh dari Stone Garden.
Lalu pada tahun 2015 Stone Garden resmi dijadikan sebagai tempat wisata dan juga dijadikan bagian dari cagar budaya yang harus dilindungi.
Stone Garden terletak di kawasan Karst Citatah Kampung Giri Mulya Desa Gunung Masigit Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
Merupakan hamparan bebatuan alami berwarna putih yang terbentuk sekitar 20-30 juta tahun lalu. Jadi menurut penelitian tempat ini tadinya merupakan dasar laut dan bebatuan tersebut merupakan terumbu karang, setelah air laut menjadi surut lalu mulai ditinggali oleh manusia prasejarah.
Bebatuan di Stone Garden disebut Karst atau batu gamping yaitu batuan endapan yang terbentuk di dasar lautan dan disusun oleh berbagai cangkang binatang laut dalam kurun waktu jutaan tahun. Dan kawasan karst Citatah termasuk kawasan warisan tertua di pulau Jawa yang terbentang sepanjang enam kilometer.
Dengan ketinggian 908 mdpl tempat ini dulunya merupakan lautan purba, bisa dibayangkan seluas apa lautan pada zaman itu. Nah bukti jika tempat ini dulu adalah lautan yaitu ditemukannya terumbu karang yang sekarang menjadi hamparan bebatuan Stone Garden.
Bisa dibilang batu batu ini bernilai sejarah dan menjadi bukti dari kehidupan pada zaman dahulu kala.
Dari area parkir kami berjalan kurang lebih 10 menit untuk menggapai lokasi Stone Garden. Jalan yang dilewati sudah rapi dan tidak terlalu menanjak, jadi masih aman di kaki.
Ternyata pada malam sebelumnya Stone Garden habis diguyur hujan sehingga tanah nya menjadi basah dan menempel kesepatu yang kami pakai sehingga cukup menyulitkan ketika berjalan.
Walau hamparan batu di sini tidak beraturan tapi tetap terlihat artistik dan menarik, jadi kalian harus mengelilingi setiap sudut dari Stone Garden karna setiap bagian nya menyimpan keindahan masing masing.
Dan jika udara sedang cerah tidak tertutup kabut maka dari atas sini terlihat pemandangan alam yang luar biasa, bahkan pemandangan kota Padalarang terlihat dari kejauhan.
Di kawasan Stone Garden terdapat dua ekosistem yaitu ekosistem tumbuhan : Asam Jawa dan Ki Jarak serta ekosistem hewan : Jalak Suren dan Monyet Ekor Panjang. Nah dilokasi ini kami melihat banyak sekali kawanan monyet, sedikit menyeramkan ketika mereka mulai mendekat tapi mereka tidak mengganggu. Mereka cuma meminta makanan dari pengunjung dan setelah itu monyet monyet tersebut akan pergi dan kami juga pergi takut didatangi lagi hehe.
Jika sudah capek berkeliling atau sekedar berteduh dari teriknya matahari kalian bisa beristirahat di bebeapa gazebo yang terdapat disini. Tempatnya bikin nyaman apalagi jika diterpa oleh semilir angin gunung bikin mata jadi ngantuk.
Karna tempat nya keren dan artistik maka Stone Garden menjadi salah satu spot yang digunakan untuk foto prawedding, dijamin hasilnya pasti sangat memuaskan.
Sedikit masukan saja jika ada rencana untuk datang ke Stone Garden ada baik nya mencari tahu dulu info mengenai tempat ini. Karna lokasinya yang luas dan hamparan batu nya terlihat sama maka akan kebingungan mengetahui spot mana saja yang instagramable itu.
Stalking juga instagram mengenai stone garden yang bisa dijadikan referensi gaya saat berfoto serta posisi pengambilan foto yang bagus dimana saja.
Ada satu spot foto yang sangat terkenal di Stone Garden dan para pengunjung pasti ingin berfoto disini. Spot ini sudah menjadi ikon dari Stone garden dan rata rata mereka yang sudah kesini pasti akan memposting foto ini di media sosial mereka. Dan jika ingin foto kalian terlihat epic maka jangan lupa membawa property seperti kain etnic maupun property lainnya.
Dalam kondisi ramai, berfoto di spot ini harus bergiliran alias antri, dan saat sedang antri tersebut ada seorang bapak warga lokal yang menunjukkan kepada kami spot foto lainnya yang tak kalah menarik, dia menawarkan diri mem-foto kami dengan gaya nya seperti fotografer handal dan setelah kami melihat hasi jepretan si bapak ternyata bagus bagus.
Saat kami bertanya berapa kami harus membayar jasa nya, si bapak cuma menjawab seikhlas nya saja dengan gaya bicara nya yang sangat sopan sekali.
Karna kami berangkat dari Jakarta pada dini hari kami sampai Stone Garden di pagi hari, cuaca masih belum terik jadi punya waktu cukup lama untuk meng-explore tempat ini.
Tapi karna lokasinya yang berada di tempat terbuka walau pagi hari sekalipun pasti akan panas maka disarankan untuk membawa air minum supaya tidak kehausan. Kalian bisa membeli di pintu masuk karna disana banyak sekali warung warung, karna di puncak nya tidak ada warung sama sekali.
Waktu terbaik untuk datang kesini adalah pagi hari selain cuaca yang tidak terik, bila beruntung bisa menyaksikan sunrise. Lalu di sore hari karna bisa melihat sunset atau matahari terbenam.
Stone garden masih satu lokasi dengan Gua Pawon dimana ditemukan fosil kerangka manusia purba jadi jangan lewatkan ke Gua Pawon setelah dari sini.
So tunggu apalagi buat kalian yang belum pernah kesini, Stone Garden akan memberi kalian wawasan yang luas mengenai sejarah, melihat langsung sisa sisa peninggalan sejarah masa lalu plus bisa mendapatkan foto foto keren pastinya.






















Comments
Post a Comment