Jejak Manusia Purba Yang Tertinggal Di Gua Pawon
Langkah Derofa – Masih di daerah Cipatat Bandung Barat, kami menelusuri sebuah gua tempat ditemukannya fosil manusia purba yang sudah berumur ribuan tahun.
Namanya Gua Pawon, bukan gua sembarangan karna telah mengungkap fakta kehidupan pada jaman prasejarah.
Gua Pawon berlokasi dikawasan yang sama dengan Stone Garden yang baru saja kami sambangi yaitu di Desa Gunung Masigit Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
Gua Pawon berada di ketinggian 716 mdpl dengan pemandangan sekitar gua berupa pepohonan lebat.
Dari tempat parkir menuju Gua tidak terlalu jauh dan jalan nya juga sudah sangat rapi. Untuk masuk kedalam Gua, kami harus menaiki beberapa anak tangga yang diberi pegangan supaya lebih aman.
Kami mendengar suara suara aneh yang berasal dari dalam gua, aroma tidak sedap juga mulai tercium oleh kami. Ternyata suara aneh dan aroma bau itu bersumber dari ribuan kelelawar yang kini sudah menjadi penghuni Gua Pawon.
Walau aroma nya tidak menyenangkan tapi udara di dalam gua sangat sejuk.
Sejak tahun 2000 para peneliti sudah menemukan 7 kerangka manusia purba didalam gua, kerangka kerangka ini diperkirakan berumur ribuan tahun atau bahkan puluhan ribu tahun sehingga keadaan nya ada yang sudah rapuh tapi ada juga yang masih bagus.
Demi keamanan dan juga keperluan penelitian, semua kerangka tersebut dipindahkan dan disimpan di balai arkeologi Jawa Barat. Jadi fosil yang sekarang ada di Gua Pawon itu ternyata cuma replika saja yang diamankan dengan pagar kawat yang tinggi supaya terhindar dari tangan tangan jahil yang tidak bertanggung jawab.
Jejak kehidupan manusia prasejarah lainnya yang ditemukan ditempat ini adalah artefak artefak seperti perkakas dan peralatan yang digunakan manusia pada zaman itu, dan semuanya sudah diamankan ditempat yang aman.
Seperti gua gua pada umumnya, Gua Pawon ini juga menjadi sarang batman atau kelelawar yang menghasilkan aroma kotoran yang begitu menyengat hidung.
Nah jika kalian hendak kesini jangan lupa membawa masker supaya bau kotoran kelelawar itu tidak membawa dampak negatif seperti mual dan muntah hehe.
Dan karna alasan ini pula banyak pengunjung tidak mau berlama lama di Gua Pawon karna tidak tahan dengan bau nya sehingga tidak bisa maximal untuk meng-explore secara keseluruhan bagian gua.
Selain kelelawar terdapat juga penghuni lain yang ada di gua ini yaitu monyet ekor panjang seperti yang ada di kawasan Stone Garden.
Dalam gua terdapat banyak ruang, ini menjelaskan bahwa pada masa itu Gua Pawon menjadi tempat tinggal manusia prasejarah, sehingga berbagai aktivitas mereka lakukan disini mulai dari memasak bahkan sebagai tempat pemakaman.
Di depan gua terdapat lembah yang ditumbuhi pepohonan rimbun yang membuat udara sekitar menjadi sejuk dan teduh. Pepohonan tersebut menjadi habitat satwa seperti monyet. Mereka bergelantungan di pohon berkeliaran di gua, menjadi pemandangan menarik bagi pengunjung.
Sudah ke Gua Pawon masa iya tidak berfoto foto sih terus di posting di sosial media. Nah setiap sudut dari gua ini bisa dijadikan spot foto yang menarik tapi ada satu spot foto yang bagus menurut kami dan mungkin jadi ikon Gua Pawon.
Spot itu berada adalah sebuah batu yang berbentuk runcing yang berada di bibir jendela gua, para pengunjung yang ingin mendaptkan foto epic harus naik ke batu ini lalu mengeluarkan pose andalan nya. Foto yang didapat sangat ciamik karna memperlihatkan background yang luar biasa.
Oiya dari dari bibir gua juga bisa terlihat view kota yang terlihat dari kejauhan dan pemandangan menarik lainnya, tentu saja jika cuaca cerah dan tidak terhalang kabut.
Gua Pawon sering juga disebut Guha Pawon, dimana dalam bahasa Sunda Guha itu artinya gua.
Masyarakat setempat menamakan gua ini Gua Pawon karna berdasarkan penelitian disini ditemukan pawon atau dapur dengan sisa makanan manusia berupa cangkang kerang.
Gua pawon juga sering dikaitkan dengan legenda Sangkuriang, pasalnya salah satu lorong yang ada di dalam lorong oleh warga dipercaya sebagai dapur Dayang Sumbi ibu dari Sangkuriang.
Gua Pawon terbentuk oleh alam dan menghasilkan kekaguman yang luar biasa. Dan juga merupakan salah satu bukti jika dulunya jutaan tahun yang lalu daratan Bandung merupakan dasar laut yang luas kemudian terangkat ke permukaan.
Dinding dan tebing gua berwarna keputihan membuktikan bahwa bebatuan yang membentuknya adalah kapur.
Sayang nya tindakan vandalisme masih ditemui di tempat ini, padahal gua ini merupakan sisa sejarah masa lalu yang banyak memberi informasi tentang kehidupan di masa prasejarah, harusnya kita semua menjaga dan tidak merusak bukti sejarah itu.
Lalu benarkah kerangka manusia purba yang ditemukan di Gua Pawon merupakan leluhurnya orang Sunda?






















Comments
Post a Comment