Jejak Yang Tertinggal Di Stasiun Lempuyangan Yogyakarta
Ada canda, ada tawa, ada kehangatan dan ada sedih
Semua bercampur di stasiun “Lempuyangan”
Langkah Derofa - Lempuyangan, merupakan stasiun pertama dan tertua di kota Jogjakarta. Ditempat ini banyak kisah tercipta setiap harinya, ada yang datang, ada yang pergi, ada yang bertemu dan ada yang berpisah.
| liburmulu.com |
Gedungnya yang kokoh dengan arsitektur lawas menyimpan banyak aktivitas didalamnya, orang orang yang berjalan hilir mudik, bangku bangku diruang tunggu yang diduduki silih berganti, serta para pedagang yang berteriak menawarkan dagangannya.
Setiap hari banyak penumpang yang turun naik di stasiun Lempuyangan dengan berbagai aktivitas dan tujuan mereka.
| Instagram @exploreyogyajateng |
Nama Lempuyangan berasal dari desa tempat stasiun ini berada yaitu Kampung Tegal Lempuyangan.
Stasiun ini mulai beroperasional pada tahun 1872 sebagai kereta api barang yang lokasinya berada tidak jauh dari Stasiun Tugu yang berjarak sekitar 1.5 km saja.
Stasiun Lempuyangan dikenal sebagai stasiun kereta api kelas ekonomi, seluruh kereta api ekonomi berhenti di stasiun ini.
Jadi buat para backpacker atau traveller yang memiliki dana minim dan terbatas sudah dipastikan stasiun ini yang menyambut mereka ketika datang ke Jogja.
| pergimulu.com |
Menginjakkan kaki di stasiun Lempuyangan membuat rasa lelah yang dibawa dari kota asal tidak terasa lagi. Dia menerima kedatangan setiap yang datang untuk menikmati keindahan kotanya.
Selalu setia menyambut mereka yang datang, juga selalu setia mengantar mereka yang pergi untuk kembali ke kota asal dengan membawa kenangan indah selama di Jogjakarta.
Bertemu diwaktu pagi berpisah di waktu sore
Lempuyangan selalu menunggu kedatangan mu di Yogyakarta.
| www.kompas.com |
Lempuyangan, setiap sudutnya menyimpan banyak cerita.
Ada tawa bahagia karna pertemuan, ada sedih dan air mata ketika berpisah.
Saat meninggalkan Jogja aku tinggalkan jejak ku di Lempuyangan, sampai suatu hari aku kembali bertemu lagi dengan jejakku dalam sebuah kenangan.


Comments
Post a Comment