Alat musik tradisional dalam pernikahan adat Nias
Langkah Derofa - Orang Nias atau disebut Ono Niha dalam bahasa Nias, masih hidup dalam lingkungan adat dan budaya yang masih tinggi.
Salah satu wujud kecintaan budaya mereka terlihat dalam acara pernikahan. Pada pernikahan adat Nias terdapat tiga alat musik tradisional yang digunakan dan sudah menjadi tradisi dari jaman dahulu.
Memainkan ketiga alat musik tersebut menjadi bukti dimulainya sebuah pesta pernikahan. Lalu apa saja ketiga alat musik itu :
ARAMBA
| Foto kabarnias.com |
Jika didaerah lain benda ini disebut dengan gong maka orang Nias menyebutnya dengan Aramba.
Terbuat dari tembaga, aramba dipukul menggunakan kayu yang dilapisi dengan kain tebal sehingga menghasilkan suara yang keras.
Cara membunyikan aramba dengan tempo atau ketukan lambat.
GONDRA
Namanya Gondra jika dilihat sekilas bentuknya mirip dengan bedug. Badan gondra terbuat dari kayu besar yang dikerok dan telah dikeringkan. Kedua sisinya dilapisi oleh kulit lembu dan dibagian bawah dilapisi dengan karet sebagai penahan suara agar tidak terlalu gaung.
Gondra digantung dengan tali pada kedua sisinya dan dipukul menggunakan bambu yang sudah dirapikan dengan panjang sekitar 50 cm.
Memukul gondra harus dilakukan dua orang yang berada disisi yang berbeda dan tiap orang menggunakan dua batang pemukul.
FARITIA
Faritia atau canang hampir sama dengan aramba hanya saja bentuk nya lebih kecil, terbuat dari logam atau kuningan dan dipukul menggunakan potongan kayu kecil.
Faritia mempunyai diameter sekitar 23 cm dan tebal 4 cm serta bagian tengah nya menonjol.
Bunyinya lebih nyaring dan cara membunyikan nya dengan tempo cepat, tidak perlu digantung seperti gondra tapi cukup dipegang saja. Faritia harus ada sepasang untuk bisa menghasilkan bunyi yang bersahut sahutan.
Memainkan Aramba, Gondra dan Faritia
Mamozi garamba adalah kegiatan memainkan alat musik aramba, gondra dan faritia secara bersamaan. Hal ini menandakan bahwa sebuah acara besar sedang digelar di tempat tersebut, acara itu adalah Fangowalu atau pernikahan.
Dalam acara pernikahan memainkan ketiga alat musik ini didahului dengan menabuh gondra yang disusul dengan alat musik lainnya. Dibunyikan secara bersama sama memainkan bagian nya masing masing sehingga menciptakan irama yang khas.
| Foto kabarnias.com |
| Foto museum-nias.org |
Yang melakukan “mamozi garamba” ketika acara adat sedang berlangsung adalah para laki laki dewasa, tetapi dalam keadaan santai siapa saja dapat memainkan nya dengan tujuan untuk hiburan semata.
Di Pulau Nias sendiri ketiga alat musik ini harus ada dan dibunyikan di rumah kedua calon mempelai, sebagai pertanda ada pernikahan dirumah itu dan secara tidak langsung sebagai sarana pemberitahuan kepada masyarakat.
Rangkaian pernikahan adat Nias tidak hanya berlangsung satu hari saja, bisa tiga hari atau lebih dan selama itu alat musik Aramba, Gondra dan Faritia masih tetap terpasang di rumah kedua mempelai dan akan diturunkan ketika acara sudah benar benar selesai.
Tetapi jika pernikahan dilangsungkan di luar Pulau Nias maka syarat ini boleh di lewatkan, karna keterbatasan waktu dan juga susah nya memperoleh ketiga alat musik tersebut.


Comments
Post a Comment