Mau Menyaksikan Pertunjukan Budaya? Kunjungilah Keraton Yogyakarta

Pertunjukan tari di Keraton Yogyakarta/Google

Langkah Derofa - Hari minggu pagi keadaan di Keraton sudah cukup ramai dengan para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Hari minggu pagi merupakan waktu yang tepat untuk wisata budaya di Keraton sambil menyaksikan pertunjukan tari dan kesenian lainnya.

Setelah membayar tiket di loket, kami melangkahkan kaki masuk ke dalam Keraton Yogyakarta yang merupakan Istana dari Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Salah seorang Abdi dalem yang bertugas di pintu masuk memperingatkan setiap pengunjung yang memakai topi untuk melepasnya dan tidak memakai dalam lingkungan Keraton.

Ketika ada satu dua pengunjung yang masih “bandel” memakai topi maka para abdi dalem akan segera menegur pengunjung tersebut. Sebagai wisatawan yang baik harusnya kita mengikuti dan menghormati aturan yang telah dibuat oleh pihak Keraton, karna pasti ada alasan tertentu aturan itu dibuat.   

Ini adalah kali kedua kami berkunjung ke Keraton, jadi kami sedikit familiar dengan keadaan disana. Pada kunjungan pertama di tahun 2017 kami sudah mengelilingi seluruh bagian Keraton, mengunjungi setiap museum nya dan tempat tempat yang ada dalam Keraton. Dan untuk kunjungan kali ini kami hanya akan fokus menikmati pertunjukan tari yang akan di gelar sesaat lagi.

Para pemain gamelan mulai datang dengan menggunakan pakaian tradisional Jawa lengkap dengan blangkon nya. Mereka membungkuk sambil memberi salam hormat sebelum duduk di tempatnya masing masing. Para pemain gamelan ini datang tanpa menggunakan alas kaki, hal yang sama juga terlihat kepada para abdi dalem yang berada di lingkungan Keraton tidak ada yang memakai alas kaki.

Pemain gamelan sudah siap memainkan alatnya/Google

Ibu ibu ini akan menembang membuat suasana sangat tradisional/Google

Berfoto dengan pemain gamelan sebelum acara dimulai

Pengunjung mulai ramai, mereka mencari tempat duduk yang pas untuk menikmati pertunjukan tari sambil men-dokumentasikannya. Para pengunjung dipersilahkan menonton di bagian pinggir panggung sambil duduk bersila, ataupun berdiri di area luar.  

Tempat diadakan pertunjukan tari ini adalah sebuah panggung terbuka yang bernama Bangsal Sri Manganti, tempat ini sering digunakan untuk pertunjukan tari dan seni karawitan gamelan.

Bangsal Sri Manganti, tempat pertunjukan tari dan kesenian

Gamelan mulai dimainkan pertanda acara segera dimulai, para pemain gamelan ini kebanyakan laki laki dan ditemani beberapa perempuan sebagai sinden. Sang pembawa acara mulai berbicara dalam bahasa Jawa, sebagian pengunjung tidak mengerti dengan bahasanya tapi semua larut dalam suasana yang khusuk. 

Alunan suara gamelan terdengar begitu indah, sangat suka dengan instrumennya apalagi ketika sinden mulai nembang, suasana tradisional terasa begitu kental.

Kemudian beberapa penari perempuan masuk dan menarikan sebuah tarian yang memukau para penonton. Hari itu ada tiga pertunjukan tari yang dibawakan di Bangsal Sri Manganti dan semuanya dibawakan oleh para penari berusia muda yang kecintaan mereka terhadap budaya sangat tinggi.

Kami sempat berfoto dan ngobrol sebentar dengan beberapa penari ini sebelum mereka mentas, ternyata mereka masih berstatus pelajar SMU sebuah sekolah di Jogjakarta. Senang sekali rasanya melihat anak anak muda yang antusias dengan budaya bangsa sendiri meskipun diluar sana pengaruh budaya luar begitu besar.

Dengan anak anak muda yang mencintai budayanya

Keraton Yogyakarta selalu menampilkan pertunjukan budaya dan kesenian yang berbeda setiap harinya. Kamu bisa menyaksikan budaya dan kesenian Jawa ditampilkan ditempat ini seperti tari, wayang kulit, wayang golek dan lain sebagainya. Jarang jarang bukan bisa menyaksikan pertunjukan seni dan budaya sedekat ini.  

Budaya bangsa yang harus tetap dilestarikan/Google

Pertunjukan wayang kulit/Google

Pertunjukan tari di Bangsal sri manganti/Google

Untuk bisa menonton pertunjukan di Bangsal Sri Manganti tidak perlu mengeluarkan biaya lagi, karna dengan tiket masuk sebesar Rp. 7.000 sudah bisa menikmati persembahan budaya dari Keraton, tidak terlalu mahal bukan?

Pertunjukan semacam ini selain bentuk pelestarian budaya juga sebagai penarik wisatawan asing untuk berkunjung ke Keraton dan ke Jogjakarta. Terbukti dengan animo para wisatawan asing cukup tinggi menyaksikan pagelaran tari ini, mereka betah duduk berlama lama sampai tarian selesai atau bahkan hilir mudik karna sibuk dengan dokumentasi foto dan vidionya.

Hal menarik lainnya yang bisa kita temui di Keraton ini adalah keberadaan para abdi dalem, setelah menyaksikan pertunjukan tari kita bisa berbincang secara hangat dengan para abdi dalem yang bertugas dalam Keraton. Mereka dengan ramah akan memberi informasi tentang Keraton dan setelah itu diakhiri dengan berfoto bersama, suatu pengalaman yang luar biasa.

Para abdi dalem yang mengabdikan hidupnya untuk keraton

Baru kali ini bisa melihat secara langsung pertunjukan tari yang di adakan di Keraton dan hari ini kami menyaksikan tiga buah tari yang  memukau. Bangga rasanya sebagai bangsa Indonesia yang memiliki ragam budaya dari Sabang sampai Merauke.

Dan karna keterbatasan waktu harus segera kembali ke ibukota maka wisata budaya kali ini harus kami akhiri dan segera meninggalkan Keraton, ini adalah liburan yang berkesan.

Liburan sambil menyaksikan pertunjukan budaya artinya kita ikut melestarikan kebudayaan. Jangan sampai kebudayaan bangsa kita terkikis bahkan hilang karna perkembangan zaman. 
Dan sebagai generasi muda kita harus lebih dulu mencintai budaya bangsa sendiri sebelum mencintai budaya bangsa lain.

Comments

Popular Posts