Liburan Lebaran Di Situ Gunung Suspension Bridge Sukabumi

Jembatan Situ Gunung dari kejauhan

Langkah Derofa - Lebaran biasanya identik dengan libur panjang yang buat sebagian orang akan dimanfaatkan untuk pulang kampung bertemu keluarga ataupun berwisata. Tapi buat gue sendiri lebih sering  menghabiskan liburan lebaran dirumah saja daripada pergi ketempat wisata atau ke luar kota yang sudah pasti akan sangat ramai sekali. 
 
Pernah punya pengalaman liburan keluar kota disaat lebaran: cari hotel susah, sekalinya dapat bisa berkali lipat harganya, tempat makan banyak yang tutup, tempat wisata yang sangat ramai, pokoknya kurang menikmati. Dan pengalaman itu akhirnya gue alami lagi, hanya karna bujukan teman yang mengajak jalan jalan ke Sukabumi.

Untuk sampai ke Sukabumi itu sendiri ada beberapa alternatif selain membawa kendaraan pribadi yaitu dengan menggunakan bis atau menggunakan kereta. Cukup membayar tiket kereta sebesar Rp. 35.000 maka kereta yang nyaman akan membawa kita ke kota yang terkenal dengan moci nya ini. 
 
Tapi jangan salah kereta ini bukan berangkat dari stasiun Gambir ataupun stasiun Pasar Senen tapi kita harus terlebih dahulu ke daerah Bogor. Stasiun nya bernama stasiun Paledang terpisah dari stasiun Bogor yang sering digunakan oleh KRL, lokasinya berada tidak jauh dari KFC Stasiun Bogor. 
 
Jika kita berangkat dari Jakarta atau sekitarnya dan menggunakan KRL menuju Bogor, maka kita harus menyesuaikan jadwal agar tidak terlambat dan ketinggalan kereta. Untuk jadwal keretanya cuma ada beberapa kali dalam sehari dan tiket dibeli secara online seperti pembelian tiket kereta luar kota pada umumnya.

Perjalanan Bogor - Sukabumi ditempuh dalam waktu dua jam dengan pemandangan yang sangat memanjakan mata karna sepanjang jalan kami melihat yang hijau hijau seperti pepohonan dan sawah sawah yang membentang luas, alangkah subur dan indah nya negriku Indonesia. 
 
Dari dalam kereta terlihat Gunung Gede Pangrango yang berdiri gagah seakan akan mengikuti perjalanan kereta dan memanggil untuk menggapai puncaknya, dan karna gue sudah pernah ke gunung Gede maka target selanjutnya adalah gunung Pangrango yang mempunyai ketinggian 3.019 meter diatas permukaan laut ini, semoga kesampaian ya amin.


Stasiun Sukabumi

Kota Sukabumi

Dua jam berlalu kereta Pangrango kereta yang membawa kami dari Bogor sampai juga ke kota Sukabumi, jadi ingat kalau beberapa tahun silam pernah berkunjung ke kota ini dan momentnya juga pas lebaran. Karna masih dalam suasana lebaran maka jumlah penumpang dan kondisi di stasiun tidak terlalu ramai. Stasiun ini berlokasi tidak jauh dari pasar tradisional dan keadaan disana juga lengang karna warga sedang merayakan idul fitri bareng keluarga. 
 
Dan di stasiun ini perjalanan yang sebenarnya dimulai, kami gak tau tujuan nya mau kemana, mau nginap dimana dan mau ngapain, semua pada bingung karna dari awal berangkat semua serba dadakan dan tidak ada persiapan sebelumnya, nah kan! Tapi karna sudah siang dan perut sudah dangdutan maka saatnya mencari sesuap nasi dan segelas minum untuk memulihkan tenaga supaya bisa kuat menghadapi kenyataan hehe dan bisa berpikir tenang selanjutnya akan mau ngapain di kota ini. Dengan taxi online kami menuju salah satu pusat perbelanjaan di kota Sukabumi menggunakan 2 mobil karna personilnya berjumlah 9 orang.

Ternyata dan ternyata hampir semua hotel pada hari itu sudah full, ini salah satu resiko yang dialami ketika sebuah perjalanan tidak direncanakan sebelumnya apalagi bertepatan pula dengan lebaran dan membawa personel yang banyak pula hadehhh. Setelah beberapa jam berjuang mencari dan mencari akhirnya ada juga hotel yang kosong, walaupun hotelnya sedikit horor tapi setidaknya malam itu bisa tidur dengan tenang. 
 
Pelajaran penting gue dapat dari trip ini yaitu sebelum melakukan sebuah perjalanan harus direncanakan terlebih dahulu : untuk penginapan-nya, transportasi-nya, dan tujuan-nya harus jelas supaya tidak membuang buang waktu, perjalanan ini juga melatih kesabaran karna menghadapi banyak orang banyak pendapat. 

Oiya selama ini ketika bepergian gue selalu mengatur segala sesuatunya dengan terencana, jadi ketika sampai ditempat tujuan gue sudah tau harus ngapain. Tapi apapun itu harus selalu mencoba untuk menikmati perjalanan karna suasana yang asyik itu kita yang ciptakan, dan setiap perjalanan mempunyai ceritanya sendiri yang kelak akan indah untuk dikenang.

Esok paginya dari hotel yang berada di tengah kota Sukabumi kami berangkat menuju Jembatan Situ Gunung yang fenomenal itu. Untuk kesana kami ke daerah Cibadak terlebih dahulu lalu sewa angkot yang siap antar jemput. 
 
Jembatan Situ Gunung merupakan jembatan gantung terpanjang yang ada di Asia Tenggara yang memiliki panjang 243 meter, lebar 1,8 meter dan berada diketinggian 121 meter diatas permukaan tanah. Jembatan ini mulai dibangun pada tahun 2017 diresmikan pada bulan Maret 2019 dan masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Letaknya yang berada dikaki gunung membuat udara disini sejuk dan segar.

Peta Situ Gunung 

Harga tiket masuk untuk kawasan Situ Gunung sebesar Rp 18.500 dengan tiket itu sudah bisa masuk ke lokasi danau situ gunung, tapi bayar Rp. 50.000 lagi jika mau ke lokasi jembatan situ gunung dan itu bayar di loket yang berbeda, total uang yang harus dikeluarkan sebesar Rp. 68.500/orang untuk menikmati keindahan Situ Gunung. 
 
Dari pintu loket kami berjalan melewati area parkir yang luas dan penuh dengan kendaraan, yang artinya hari itu pengunjung nya sangat ramai. 
 
Kemudian kami sampai di persimpangan jalan dimana jalur yang lurus itu ke arah danau dan jalur kanan ke arah jembatan gantung. Tiket untuk masuk ke jembatan gantung berupa gelang yang bisa di screening. Perjalanan awal akan melewati pepohonan besar dan jalan yang berbatu jadi lebih baik menggunakan sepatu atau sendal yang nyaman dan aman di kaki. 

Udara segar menemani perjalanan kami dan jangan ditanya lagi gimana ramainya pengunjung saat itu. Tidak jauh berjalan kami disambut dengan wellcome drink berupa teh/ kopi dan juga cemilan pisang rebus serta ubi rebus menggunakan piring cangkir jadul, menarik sekali. Tempat duduknya juga sangat menarik karna pengunjung duduk disebuah teater alam yang sering digunakan untuk pertunjukan seni.

Tempat favorit untuk berfoto 

Selamat datang

Wellcome drink


Teater alam


Kemudian gue melihat ada sebuah restoran yang viewnya sangat indah berada di pinggir jurang dan dari tempat ini terlihat dari kejauhan jembatan gantung yang panjang itu, dan dibelakang Balcon resto ini bisa digunakan untuk berfoto. Kemudian ada juga wahana flying fox yang saat itu dipadati oleh pengunjung. 
 
Kami terus berjalan sampai melihat sebuah antrian panjang dan berular yang adalah antrian pengunjung yang mau masuk ke jembatan gantung. Ternyata kalau liburan panjang begini semua tempat wisata akan ramai diserbu para pengunjung. 
 
Sebelum lewat jembatan pengunjung akan diberi safety belt terlebih dahulu dan disarankan untuk tidak berlama lama di jembatan untuk menghindari kepadatan di jembatan nya itu sendiri. Tapi karna para pengunjung yang keasyikan berfoto maka tidak jarang ditegur oleh petugas yang menyarankan untuk segera berjalan.

Restoran 



Antrian panjang 


Santai dulu mumpung orang masih jauh

Pemandangan dari atas jembatan ini sangat indah terlihat pepohonan yang begitu rimbun, semoga pohon pohon ini tetap ada dan tidak ditebang supaya tetap menghasilkan oksigen yang diperlukan penduduk bumi. Kadang kadang jembatan akan bergoyang yang membuat sebagian pengunjung panik dan histeris. 
 
Pengalaman lucu ketika sedang berjalan melewati rombongan ibu ibu, ada beberapa dari mereka yang panik karna jembatan nya bergoyang sementara untuk sampai ke sebrang masih sangat jauh. Ibu ibu tersebut memegang erat jembatan dan berteriak minta tolong dipegangin, gue berdua teman akhirnya menggandeng ibu tersebut dan temannya sampai kesebrang tapi sepanjang jalan malah kami berdua digodain sama rombongan mereka hehe.


Setelah melepas safety belt kami terus berjalan ke curug Sawer, perjalanan ke curug ini sekitar 15 menit dengan kondisi menurun dan sebaliknya ketika pulang akan menanjak. 
 
Ternyata dikawasan ini tersedia camping ground untuk pengunjung yang tentunya sudah termasuk dalam paket wisata situ gunung. Curug Sawer memiliki ketinggian 35 meter dan berada di 1.025 meter diatas permukaan laut. Di curug ini ada sebuah jembatan yang melintas di atas sungai yang bisa digunakan sebagai tempat berfoto. Pengunjung juga bisa berfoto di bebatuan besar yang banyak terdapat di pinggir curug, tapi siap siap kecipratan air yang terbawa hembusan angin. Disekitar curug banyak terdapat penjual makanan, minuman dan penjaja souvenir.

Sumber air so dekat



Curug sawer

Oiya di sekitar curug juga ada wahana river tubing : meluncur bebas dipermukaan sungai dengan menggunakan ban, cukup membayar 50.000 kita akan meluncur menggunakan helm, pelampung, pelindung lutut dan sepatu.  Sempat ragu sih karna sepanjang sungai itu dipenuhi batu batu besar tapi semua aman dan lancar karna kami bertiga di guide-in oleh tiga orang juga. Jadi kalau nyangkut atau terbawa arus mereka siap membantu. Tak terasa waktu 30 menit kita sudah sampai dibatas yang dibolehkan untuk river tubing dan kami kembali ketempat semula dengan berjalan menyusuri pinggir sungai.


Pengalaman pertama river tubing

Bareng guide

Matahari terus meninggi dan kita harus segera menyudahi petualangan ini. Karna sudah tidak dapat tiket kereta untuk kembali ke Bogor, maka se-turunnya dari Situ Gunung sang supir mengantar kami ke pangkalan bis/elf yang tujuan Bogor. Kemudian ngangkot lagi ke stasiun, naik comutter line lalu pulang kerumah. Setiap perjalanan pasti punya ceritanya sendiri, setiap perjalanan akan memberi pengalaman dan juga pelajaran. Dan untuk liburan pas lebaran? Mikir mikir lagi deh.

Comments

Popular Posts