Menikmati Kota Batu Di Malam Hari

Kota Batu saat ini telah menjadi salah satu destinasi favorit para wisatawan. Selain memiliki banyak tempat wisata alam seperti air terjun, Omah kayu, Paralayang, kota Batu juga memiliki beberapa tempat wisata yang berkonsep indoor seperti Jatim Park, Eco Green Park, Museum Angkut dan masih banyak lagi. Ada juga tempat wisata yang hanya dibuka di malam hari yaitu Batu Night Spectacular. 
 
Dan karna kota Batu tidak jauh dari tujuan kami sebelumnya yaitu Bromo maka kami putuskan untuk mengunjungi kota kecil yang berhawa sejuk ini.

Turun dari kawasan Bromo kami di drop di daerah Malang oleh Pak supir jeep, sebelumnya kami sudah check out dari hotel jadi semua barang sudah dibawa. Kalau boleh jujur saat itu gue sudah kangen sama yang namanya bantal dan guling hehe. Dan setelah taxi datang maka kami berangkat ke Batu, jarak antara Malang dengan Batu cuma butuh satu jam saja kurang lebih.


Dan beginilah keseruan kami selama dua hari berada di kota Batu.

Mampir Di Alun Alun Kota Batu
Sampai di kota Batu kami langsung menuju hotel yang telah di booking beberapa waktu sebelumnya, efek kecapekan dan kurang tidur maka siang itu kami habiskan dengan beristirahat. Sampai sampai jam makan siang pun terlewatkan begitu saja karna sudah terlelap di alam mimpi. Dan kami baru memulai petualangan di kota Batu saat malam menjelang.

Alun Alun Kota Batu

Hotel tempat kami menginap tidak jauh dari Alun Alun kota Batu jadi kami bisa mengunjungi alun alun dengan berjalan kaki saja. Ternyata alun alun ini bukan alun alun biasa sebagai tempat nongkrong tapi disini juga terdapat berbagai fasililtas dan wahana bermain. Yang menjadi favorit di alun alun ini adalah bianglala atau komidi putar raksasa. Masuk ke alun alun ini gratis tapi untuk menaiki Bianglala nya harus bayar. Dan tempat ini selalu ramai terutama di sore dan malam hari. 

Kalau anda sedang berada di kota Batu dan malam hari nya tidak ada kegiatan lagi maka anda bisa mengunjungi tempat ini, sekalian berwisata kuliner karna banyak pedagang makanan yang berada disini.

Menguji Adrenalin Di Batu Night Spectacular (BNS)
Sesuai dengan namanya maka tempat wisata ini hanya beroperasi di malam hari saja, wahana bermain ini hampir sama dengan Dunia Fantasinya Jakarta. Walaupun malam hari suasana disini sangat ramai dengan pengunjung yang ingin menikmati permainan di tempat ini. Wahana yang kami coba pertama kali adalah mega mix benar benar menguji adrenalin sekian lama di obok obok dan di jungkir balik-kan di udara, baru wahana pertama tapi sudah bikin jantungan dan kepala jadi pusing. 

Selanjutnya kami mencoba wahana demi wahana seru lain nya seperti sepeda udara, laser mission, trick art gallery (museum tiga dimensi) dan terakhir di lampion garden atau taman lampion, ditempat ini kami agak lama karna pemandangan disini sangat cantik, berbagai model lampion ada disini mulai dari binatang, kembang, sampai ikon dunia seperti menara eifel dan masih banyak lagi.

Batu Night Spectacular

Taman lampion

Trick Art Gallery

Hampir saja

Sebenarnya masih banyak wahana lagi di tempat ini tapi tidak kami kunjungi semuanya. Ada beberapa wahana juga yang tiket masuk nya tidak termasuk dalam tiket terusan jadi harus bayar lagi.

Berlama lama disini bikin lupa waktu, sampai sampai ada beberapa wahana yang sudah mulai ditutup karna sudah memasuki jam tutup operasional, itu artinya kami harus segera meninggalkan tempat yang seru ini.

Wisata Kuliner Di Pos Ketan
Wisata kuliner terkenal di kota Batu adalah Pos Ketan, yang menyajikan ketan dengan berbagai toping. Lokasinya tidak jauh dari alun alun kota Batu. Tempat ini selalu ramai oleh pengunjung jadi tidak heran ketika memesan menu kita harus ber antri antri panjang dulu, bahkan tidak jarang pengunjung tidak kebagian tempat duduk karna harus bergantian makan nya.

Ketan Duren

Kami mendatangi tempat ini setelah puas bermain di Batu Night Spectacular, waktunya sudah menjelang tengah malam. Tapi tetap saja tempat ini masih dipadati oleh pengunjung yang ingin berwisata kuliner dimalam hari. Setelah antri lama memesan menu kami juga harus menunggu lama sampai pesanan kami siap diantar.  
 
Tadinya kami sempat berniat untuk tidak jadi makan disini karna antrian yang cukup panjang, namun percuma dunk sudah datang jauh jauh tapi malah melewatkan kesempatan begitu saja.

Untuk rasa ketan nya sendiri menurut gue enak dan toping nya juga bermacam macam, tapi gue senang yang toping duren. Harga ketan nya tidak terlalu mahal dan suasana yang ditawarkan cukup menarik, menikmati ketan di malam hari ditemani cuaca kota Batu yang dingin sambil berkumpul dengan teman teman, keluarga atau komunitas.

Ada satu kejadian lucu di tempat ini, salah seorang teman gue itu tidak suka dengan yang namanya duren, sementara kita semua memesan menu ketan dengan toping duren. Teman tersebut jadi ngambek dan akhirnya pergi menghilang, ternyata setelah kita cari cari dia sedang nongkrong di warung bakso. Padahal selain toping  duren masih ada juga toping yang lain cuma dia gak tahan aja sama bau duren yang kita makan (maaf ya ka Adi) hehe.

Merasakan Sejuknya Udara Di Coban Rondo
Pagi hari nya kita belum ada rencana mau kemana, tapi waktu kita masih cukup banyak sebelum balik ke Jakarta di sore hari. Setelah melalui perdebatan sengit (asekk) masing masing mengeluarkan pendapat, maka kami memutuskan ke air terjun Coban Rondo. Kalau di daerah Jawa Barat air terjun disebut dengan CURUG, kalau di daerah Jawa Timur disebut dengan COBAN.

Coban Rondo berada di Desa Pandesari Kecamatan Pujon, memakan waktu sekitar 45 menit dari hotel tempat kami menginap. Karna pagi itu sekalian check out dari hotel maka kami putuskan untuk sewa kendaraan satu harian itu, dan coba tebak kami carter angkot. Jadi nanti pulang dari Coban Rondo sekalian kami diantar ke stasiun Malang.

Coban Rondo

Jalur yang ditempuh menuju Coban Rondo adalah jalan menanjak tapi pemandangan khas pegunungan serta udara yang sejuk bikin gak bosan dalam perjalanan. Jadi teringat daerah Lembang di Bandung, jalur dan pemandangan hampir sama. 
 
Sesampai di parkiran kami berjalan sebentar ke arah air terjun nya, di lokasi ini terdapat juga arena bermain seperti paint ball dan outbond. Dan di jalur menuju air terjun kami menjumpai kawanan monyet, tapi tenang saja mereka gak menyerang kita kok asal mereka jangan di ganggu saja. Sebagian pengunjung melempar makanan ke arah monyet, tapi tetap hati hati saja ya dengan barang bawaan.

Air terjun ini sangat tinggi, sangat indah dan udara nya sangat sejuk. Sesekali ketika angin datang maka percikan air terjun mengguyur para pengunjung disekitarnya. Sebagian pengunjung berenang di aliran air yang dingin tersebut dan kami cuma duduk sambil menikmati kesejukan air terjun.

Stasiun Malang
Dari Coban Rondo, angkot membawa kami ke tempat oleh oleh terbesar di kota Batu. Ada cerita lucu disini ketika turun dari angkot beberapa orang melihat kami dengan agak heran soalnya dari beberapa mobil yang parkir cuma kami saja yang datang membawa angkot hehe, cuek saja.

Stasiun Malang

Selesai beli oleh oleh didaerah Batu kami langsung menuju Stasiun Malang. Sebelum masuk ke dalam stasiun kami beli nasi bungkus dulu sebagai bekal buat makan malam di kereta. Sudah kebayang perjalanan ke Jakarta akan ditempuh 17 jam lagi. 
Andaikan saat itu ada pintu ajaib Doraemon gue akan pinjam biar bisa sampe ke Jakarta dengan cepat.

Comments

Popular Posts